Senin, 07 November 2011

Pakaian Ihram Dilepas, Waktu Berbelanja Dimulai

Mina - Mulai hari ini sebagian jamaah haji yang telah melaksanakan wukuf di Arafah hingga melempar jumlah, sudah bisa melepaskan pakaian ihram-nya. Mereka pun bisa 'mengisi' waktu dengan berbelanja.

Puncak ibadah haji berupa wukuf di padang Arafah, berlanjut dengan bermalam di muzdalifah, mabit di Mina dan melempar jumrah (aqabah), Minggu (6/11/2011). Sebagian besar jamaah tampaknya memilih melontar jumrah pada pagi hari. Selain fisik relatif belum terlalu lelah, matahari juga tidaklah seterik jika sudah mulai beranjak siang.

Hal lain, setelah melempar jumrah dan tahallul (bercukur), jamaah sudah terbebas dari kewajiban memakai pakaian ihram. Untuk jamaah Indonesia, sedikitnya tiga hari mereka tak boleh melepas ihramnya, yaitu sejak hari Jumat sebelum berangkat ke Arafah.

Untuk mengingatkan, ihram adalah pakaian yang tidak berjahit. Buat laki-laki adalah dua potong kain (putih) untuk menutup bagian atas badan dan pusar sampai mata kaki. Sedangkan untuk perempuan, ihramnya adalah menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.

"Ya sehari-hari kita 'kan terbiasa pakai pakaian dalam. Jadi kalau sampai tiga hari nonstop tidak pakai daleman, rasanya ya gimana lah begitu. Nggak biasa lah," seloroh Supardi (54), jamaah asal Semarang yang ditemui detikcom di Mina.



Bagi yang telah melakukan jumrah aqabah hari ini, sebagian besar jamaah Indonesia pun telah mengenakan pakaian biasa (dan penutup kepala seperti kopiah dan lain-lain). Ibadah-ibadah selanjutnya, seperti melempar tiga jumrah di Hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah), maupun thawaf sunnah dan perpisahan (wada), sudah bisa dilakukan tanpa ihram lagi.

Jamaah yang sudah melakukan jumrah aqabah tadi pagi punya banyak waktu untuk "bersantai", setelah mengikuti serangkaian rukun haji yang melelahkan secara fisik. Sebagian langsung beristirahat di tenda-tenda mereka, tapi sebagian memanfaatkan waktu senggang dengan berbelanja.

Seperti biasa terjadi, di setiap musim haji juga banyak bermunculan pedagang musiman. Jalan-jalan sangat ramai dengan pedagang kaki lima yang menjajakan aneka rupa barang dagangannya.

Banyak dari mereka berasal dari Afrika terutama Nigeria, juga dari Pakistan, India, China, negara-negara Arab, bahkan warga Indonesia yang sudah lama bermukim di Arab Saudi.

Barang-barang di pasar musiman ini, yang harganya relatif murah dan terjangkau, mulai dari cindera mata, mainan anak-anak, sampai pakaian, dan lain-lain.

"Yang namanya pergi haji, sudah pasti pulang bawa oleh-oleh, Mas. Buat tetangga, saudara-saudara. Mumpung lagi ada waktu, makanya saya cari-cari sekarang," tutur Muslimah (49), jamaah asal Padang.

Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/11/06/204430/1761444/10/pakaian-ihram-dilepas-waktu-berbelanja-dimulai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar